Friday, August 5, 2011

B. KEDUDUKAN JUJUR

Ibu Qayyim berpendapat bahwa jujur adalah sifat yang membuat seseorang menjadi terhormat. Dari sana akan muncul seluruh derajat para pencari kebenaran dan jalan yang paling lurus. Orang yang tidak menitinya akan celaka. Kejujuran membedakan antara orang munafik dan orang mukmin serta penduduk surga dan penduduk neraka. Kejujuran adalah pedang Allah swt. di muka bumi. Pedang tersebut tidak akan pernah diletakkan pada sesuatu, kecuali iamematahkannya dan tidak akan berhadapan dengan yang batil kecuali ia akan melawan dan menumbangkannya.

Barang siapa naik takhta dengan jujur, dia tidak akan diturunkan. Kejujuran dapat membungkam musuh. Kejujuran adalah ruh segenap amal, pangkat segala seusatu, faktor yang mendorong seseorang berani menghadapi rintangan, dan pintu masuk bagi hamba yang indin sampai ke hadirat Allah swt. Kejujuran juga merupakan fondasi tegaknya agama dan tiang penyangga tenda keyakinan.

Derajat kejujuran berada di urutan kedua setelah derajat para nabi sebagai derajat paling tinggi. Di antara tempat-tempat tinggal mereka di surga, akan mengalir mata air dan sungai-sungai ke tempat tinggal orang-orang yang jujur. Kelak hati-hati mereka pun akan saling bertautan.

Allah swt. memerintahkan orang yang beriman untuk selalu bersama orang-orang jujur dan Ia berjanji akan menempatkan mereka bersama para nabi, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang saleh. Allah swt. berfirman,

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar." (at-Taubah [9]:119)

Firman Allah dalam surah yang lain,

"Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) pada nabi, para pecinta kebenaran , orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." (an-Nisa [4]:69)

Para nabi, pecinta kebenaran, orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh itulah sebaik-baik teman. Allah swt akan selalu mengurniai mereka nikmat, kasih sayang-Nya, kebaikan yang sangat banyak, petunjuk dan arah-an dari-Nya. Bahkan lebih dari itu mereka akan mendapat keistimewaan khusus, yaitu perlindungan dari Allah swt. karena Allah akan selalau bersama orang-orang yang sabar. Kedudukan meraka sangatdekat dengan-Nya karena derajat mereka berada di urutan ke dua setelah derajat  para nabi.


Allah swt. memberitahukan bahwa orang yang memeunikan keimanan kepada-Nya berarti telah memberikan yang terbaik untuk dirinya. Allah berfirman,

"..Padahal jika mereka benar-benar (beriman) kepada Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka." (Muhammad [47]:21)

Allah swt juga memberitahukan tentang orang-orang yang baik dan memuji mereka karena telah memurnikan keimanan dan keislaman, bersedekah, dan selalu bersabar. Me-reka itulah orang-orang yang jujur. Allah swt. berfirman.

"..tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhirat, malaikat-malaikat, kitab-kitab dan nabi-nabi serta memberikan hartayang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (al-Baqarah [2]:177)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa kejujuran sebagai dasar keimanan dan keislaman harus dibuktikan dengan amalan lahir dan batin.

Allah swt. membagi manusia menjadi dua tipe, yaitu tipe manusia yang jujur dan munafik(9). Sebagaimana firman-Nya,

"Agar Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan mengazabkan orang munafik jika Dia kehendaki, atau menerima tobat mereka...." (al-Ahzab [33]:24) 
Kejujuran adalah fondisi keimanan, sedangkan kebohongan adalah dasar kemunafikan. Apabila kebohongan berkumpul dengan keimanan, salah satunya pasti tumbang.

Allah swt. juga memberitahu bahwa yang bisa menyelamatkan seorang hamba pada hari Kiamat kelak adalah kejujuran. Allah swt. firman-Nya,

"..Inilah saat orang yang benar memperoleh manfaat dari kebenarannya. Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung." (al-Ma'idah [5]:119)
Dalam firman-Nya pada surah yang lain,

  "Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan orang yang membenarkannya, mereka itulah yang bertakwa." (az-Zumar [39]:33)
Pembawa kebenaran yang dimaksudkan adalah orang yang senantiasa jujur, baik dalam perkataan, perbuatan, maupun dalam kondisinya. Allah swt. telah memerintahkan rasulullah saw. agar memohon kepada-Nya untuk mengurniakan tempat masuk dan keluar yang benar pada setiap perkara. Allah swt. berfirman,

"Dan katakanlah (Muhammad), ya Tuhan-ku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong-(Ku)." (al-Isra [17]:80)


 Allah swt. juga mengisahkan tentang kekasih-Nya, Ibrahim a.s., bahwaIbrahim telah memohon kepada-Nya agar dianugerahi lisan yang jujur sebagai teladan bagi generasi yang akan datang setelahnya. Hal itu, Allah kisahkan di dalam firmany-Nya,


"Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian." (asy-Syu 'ara [26]:84)

Di dalam ayat yang lain, Allah swt. memberikan kabar gembira bagi hamba-hamba-Nya yang beriman bahwa mereka mendapatkan kedudukan yang tinggi dan tempat yang dia senangi di sisi-Nya. Allah swt. berfirman,

"..dan gembiralah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan..." (Yunus [10]:2) 

Allah juga berfirman,

"Sungguh, orang-orang yang bertakwa berada di taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Tuhan yang Mahakuasa." (al-Qamar[54]:54-55)

Simpulannya, ayat-ayat tersebut menjelaskan lima perkara kepada kita, yaitu(1) tempat keluar yang benar, (2) tempat masuk yang benar, (3) lisan yang gema jujur, (4) kedudukan yang sangat tinggi, dan (5) tempat yang menyenangkan.

Hakikat kejujuran pada lima perkara tersebut ada pada sebuah kebenaran yang kukuh dan berhubungan langsung degan Allah swt. Kejujuran adalah perantara antara hamba dengan Tuhannya. Kejujuran harus meliputi perkataan dan perbuatan yang dilakukan demi untuk Allah swt. serta balasan dari semua itu akan diterima ketika di dunia dan di akhirat. 
 
 
 
 

No comments:

Post a Comment